Selasa, 07 Februari 2017

FLAT EARTH ADALAH JALAN (MERASA) BAHAGIA

Flat Eart , Poeple Power adalah Jalan (merasa) Bahagia
saya rasa kok sulit, jika paham flat earth akan melahirkan sebuah ilmu pengetahuan yang bisa diamalkan aplikatif dalam kehidupan sehari-hari.
memang paham tersebut tidak bertujuan untuk ilmu penegatahuan. namun paham ini adalah jalan untuk merasa bahagia. sehingga ini cocok sekali bagi orang-orang yang dalam kehidupannya ada masalah atau hambatan dalam berkomunikasi dengan lingkungan, merasa tidak bahagia, kurang berarti, merasa sepi, sendiri ataupun perasaan kurang dalam hal-hal lain, orang-orang semacam ini banyak bisa muncul dari para penganggur sampai para profesiaonal yang tiap hari sibuk, bisa dari orang yang kemampuan berfikir biasa saja sampai orang yang kemampuan berfikirnya lebih tinggi. bisa dari kalangan awam ataupun orang-orang dengan religiusitas tertentu ataupun lainnya.
SADARI DULU ADA KESALAHAN BARU PELAJARI FLAT EARTH
kalimat ini adalah pintu gerbang untuk merasa bahagia. tanpa kalimat tersebut siapapun tidak akan bisa masuk menjiwai paham flat earth tersebut.
dengan kata lain sugestilah dirimu terlebih dahulu sampai engkau merasa bahwa di semua lingkunganmu ada banyak sekali kejanggalan kesalahan di semua level tingkatan, sampai mengerucut kesalahan asal terbesarnya ada di puncak piramida yaitu elit global dan bentuk kesalahanya adalah "mengatakan bahwa bumi itu bulat". sugesti ini harus diulang-ulang dengan melihat video-video mereka ataupun saling mensugesti sesama "pencari kebahagian".
kemudian kegiatan bisa dilanjutkan dengan membaca atau membicarakan penemuan-penemuan para ahli ataupun kegiatan-kegiatannya, tidak usah kuatir akan kekurangan bahan, lihat saja publikasi-publikasi NASA misalnya maka bahan akan melimpah, yang penting bacalah dan perbincagkan dengan tidak semestinya sehingga sugesti awal "bahwa selama ini ada kesalahan" semakin kuat dan mengakar di bawah sadar.
langkah selanjutnya perbincangan tersebut bisa anda tertawakan atau merasa heran, membodoh-bodohkan atau bahkan sampai anda kutuk ataupun bentuk ekspresi lain intinya ketidak setujuan, anti pati atau semacamnya. tahap ini bisa dibarengi dengan halusinasi "hal-hal tersebut salah total mestinya hal tersebut begini dan begitu"
maka saat itulah anda akan merasa mempunyai eksistensi yang melebihi lingkungan anda sendiri, merasa tercerahkan, merasa penting bagi kehidupan merasa sebagai penyelamat dunia karena seolah merasa eksistensinya berdiri sejajar dan berhadap-hadapan dengan orang atau pihak yang penting dan berpengaruh di kehidupan maka sensasinya adalah anda merasa bahagia.
jika sudah berhasil dalam rangkaian ritual mencari kebahagian tersebut sekali, maka untuk bisa bisa merasakan kebahgaian tersebut selanjutnya bisa langkah-langkah tersebut diulangi secara terus-menerus, tentu saja dengan bahan materi yang berbeda untuk dipahami dengan tidak semestinya untuk ditertawakan dan dikutuk sampai menemukan eksistensi dan kebahagian yang selama ini kering. begitu dan seterusnya.
jadi jangan berharap lahir sebuah ilmu pengetahuan yang bisa diamalkan apa lagi diajarkan apatah lagi sampai melahirkan peradaban.
jadi memang sepertinya orang-orang yang mengajak berdiskusi, menunjukkan keanehan-keanehan paham tersebut adalah orang-orang yag mengganggu kebahgian orang lain saja.
ini hanya opini bukan kitab suci.
Sebelumnya saya tulis di :
1. https://m.facebook.com/groups/1625583391092314?view=permalink&id=1744840522499933&comment_id=1744863532497632&_rdr#1744863532497632
2 . https://m.facebook.com/groups/1080608715361552?view=permalink&id=1256292237793198&comment_id=1256314641124291&_rdr#1256314641124291

Selasa, 31 Januari 2017

WACANA BUMI DATAR DAN ARAH QIBLAT

selain gerhana yang akan tetap menjadi blunder dan tidak akan terpecahkan bagi konsep FE adalah masalah qiblat.
semua sepakat qiblat adalah ka'bah, Alloh telah menyediakan sebuah sarana alamiah untuk mengetahui arah qiblat tersebut yaitu denga adanya peristiwa istiwaul a'dhom. di mana ada saat matahari berada di atas ka'bah dan terjadi 2 kali dalam setahun.
kemudian nalar bumi datar mempertanyakan jika bumi bulat bukankah bisa semua arah menghadap qiblat, karena misal ke timur jika diteruskan maka akan sampai barat dan seterusnya.
hal tersebut terjawab, bahwa konsep arah qiblat adalah sudut yang terbentuk oleh lingkaran bujur lokasi tersebut dan lingkaran yang menghubungkan lokasi tersebut dengan ka'bah dalam jarak terpendek. sehingga permaslahan selesai.
sudut tersebut bisa dihitung dengan kaidah trigonometri bola, yang hasilnya konsisten dengan pengukuran denga peristiwa istiwaul a'dhom tadi. bahkan dengan mengetahui orbit bumi (orbit matahari jika dilihat dari bumi) bisa dihitung juga kapan azimuth (arah) matahari yang berhimpit dengan azimuth (arah) qiblat secara harian dengan syarat dan kaidah perhitungan tertentu yang hasilnya tetap konsisten.
Sehingga juga tidak perlu muncul pertanyaan naif dan mengada-ada semisal bagaimana bisa lurus ke ka'bah jika buminya melengkung. toh faktanya memang permukaan bumi tidak rata, sehngga orang yang sholat di kawasan lembah juga tidak perlu mendongak, orang yang sholat di gedung yang tinggi, di pegunungan atau di pesawat terbang juga tidak perlu tengkurap.
sementara jika bumi datar, maka hasil perhitungan arah qiblat suatu lokasi bisa melenceng jauh dengan sebenarnya.
belum lagi dengan konsep peredaran matahari berputar di atas bumi datar, menjadi mustahil menemukan konsep waktu lain yang azimuth matahari berhimpit dengan arah qiblat suatu lokasi.
sementara bahwa peristiwa istiwaul a'dhom tersebut hanya terjadi dua kali dalam setahun, jika tidak ada cara lain maka konsep semacam ini menjadi konsep beku dan tidak bisa berkembang dan tidak bisa menjawab kebutuhan penganutnya
belum lagi bahwa matahari secara nyata hanya mampu menyinari separuh permukaan bumi. artinya pengukuran arah qiblat dengan matahari tersebut hanya berlaku dan bisa dpraktekkan separuh wilayah permukaan bumi. maka hanya separuh bumi yang bisa menentukan arah qiblatnya jika dengan konsep bumi datar. lagi-lagi konsep tersebut tidak mampu menjawab kebutuhan penganutnya.
bagaimana jika bumi bulat ?
karena bumi bulat maka lingkaran jalur qiblat yang menghubungkan suatu lokasi dengan kakbah sekaligus melewati suatu titik yang disebut ANTIPODA ka'bah yatu titik dengan nilai lintangnya berlawanan dengan lintang ka'bah dan nilai bujurnya berselisih 180 derajat dari ka'bah.
ketika matahari berada di atas ka'bah maka arah (azimuth) matahari adalah arah qiblat bagi siapa saja yang bisa melihat matahari saat itu, sementara semua bayangan dari benda yang berdiri tegak menagarah ke titik Antipoda. jika dibalik maka saat matahari berada tepat di atas titik antipoda maka setiap bayangan benda yang berdiri tegak akan menuju ka'bah.
ketika matahari di atas ka'bah hanya separuh bumi yang bisa menyaksikan, begitu juga ketika matahari berada di atas titik antipoda adalah separuh bumi yang lain yang bisa menyaksikan.
sebagaimana peristiwa istiwaul a'dhom terjadi dua kali dalam setahun, begitu juga periwa matahari tepat di atas antipoda juga dua kali dalam setahun.
secara konsep hanya di titik inilah yang semua arah adalah arah qiblat karena semua arah jaraknya sama ke ka'bah. sebuah hikmah dari Yang Maha Mengatur sendiri bahwa titik antipoda berada di laut lepas dan bukan kawasan berpenduduk
dengan demikian dalam konsep bumi bola seluruh permukaan bumi bisa menentukan arah qiblatnya dengan petunjuk matahari.
dan konsep tersebut tidak mungkin terjadi dalam konsep bumi datar.
kesimpulannya konsep bumi bola lebih aplikatif menjawab keebutuhan penganutnya sementara konsep bumi datar tidak bisa.
keputusan tetap masing-masing pribadi. ya monggo saja.