Ulasan Kitab Nurul Anwar, Alkhulashotul Wafiyah Dan Badi’atul
Mitsal
Oleh : Muhammad Wasil
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين. اشهد ان لااله الا الله
واشهد ان محمدا رسول الله. اللهم صل على سيدنا ومولانا محمد
Al Khulashotul Wafiyah, Badi’atul Mitsal dan Nurul Anwar adalah tiga kitab falak yang sering menjadi rujukan dalam ilmu
falak, khususnya kalangan pesantren, di samping kitab-kitab yang lain seperti Ad-Duruusul Falakiyah, Fathu Roufil Manan, Sulamun Nayyiroin.
Tiga kitab yang penulis sebut di awal sudah lebih maju dibanding
dengan dua kitab yang disebut terakhir, datanya tidak jauh berbeda dengan data
astronomi modern. Dalam proses perhitungannya juga telah memperhitungkan
lintang dan bujur pengamat.
Ketiga kitab tersebut bisa dikatakan sama dalam data yang dipakai
maupun urutan langkah perhitungan (algoritmanya), bedanya adalah dalam hal alat
bantu hitung yang digunakan.
Badi’atul Mitsal disusun berdasarkan model perhitungan memakai alat bantu rubu’
mujayyab, sementara Alkhulashotul
Wafiyah disusun
berdasar model perhitungan memakai alat bantu daftar logaritma. Sedangkan Nurul Anwar yang disusun belakangan sudah
dimodernkan berdasar alat bantu kalkulator ataupun komputer.
Kalau Badi’atul
Mitsal maupun Alkhulashotul Wafiyah datanya masih berformat buruj dan
derajat, maka dalam Nurul
Anwar datanya disusun
sudah dalam format derajat. Walaupun Nurul Anwar
sudah menggunakan alat bantu kalkulator ataupun komputer, namun tidak berarti
meninggalkan gaya
rubu’ dalam perhitungannya, dengan ciri-ciri belum menyertakan tanda bilangan
(positif-negatif) dalam perhitungannya, sebagaimana menghitung dengan rubu’
maka tanda bilangan tersebut diberikan setelah proses perhitungan, sehingga
dalam Nurul Anwar pun masih dikenal istilah ittifaq dan ikhtilaf ( sesuai arah dan beda arah) yang dinyatakan dalam rumus
masing-masing.
Dari segi isinya, Alkhulashotul wafiyah bisa dikatakan materi yang dikandung sudah komplit meliputi,
hisab waktu sholat, arah qiblat, ijtima’ hisab hilal awal bulan, gerhana dan
materi-materi penting lainnya.
Sementara Badi’atul
Mitsal adalah risalah
tersendiri yang hanya memuat tentang hisab hilal awal bulan. Sedangkan Nurul Anwar mencakup hisab awal bulan dan
gerhanan baik bulan maupun matahari.
Terdorong cinta penulis kepada kitab-kitab berikut, penulis ingin
membuat sedikit ulasan dalam hal
perhitungan hilal awal bulan dari ketiga kitab tersebut.
Penulis mengajak pembaca untuk membedah dan mengulas rumus-rumus
dalam proses perhitungan, sehingga kita bisa
memahami lebih dari sekedar dapat mengerjakan hitungannya. Namun penulis
tidak akan menerangkan langkah-langkah menggunakan rubu’ mujayyab ataupun tabel
logaritma sebagaimana dalam Badi’atul Mitsal ataupun Alkhulashotul
Wafiyyah. Penulis
mengajak membahas persamaan rumus-rumusnya secara matematis.
lebih lanjut silakan download di SINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar